Friday, September 24, 2010

Orang Gila Itu Lebih Cerdas...??!!!&^%$

Sebelumnya saya ingin tanyakan, apakah Anda merasa bahwa diri Anda waras? Jika iya, Anda layak mencurigai diri sendiri  terkena penyakit yang sebaliknya, artinya Anda gila. Tidak percaya?
Baik, sebelumnya saya minta ampun beribu ampun dan tolong berjanji terlebih dahulu untuk tidak menimpuk saya jika kebetulan nanti melihat saya. Karena jika Anda melakukan itu, resiko yang paling mungkin adalah kepala saya benjol, atau jidat saya bertambah dengan bola pingpong atau Anda sendiri yang diamankan aparat negara misterius jika timpukan Anda tepat mengenai mulut presiden saat sedang membaca pidato kenegaraan. Untuk yang pertama dan yang kedua mungkin Anda masih bisa dimaafkan, karena memang saya terlihat jelas sebagai orang baik-baik bukan? Nah, berbeda halnya kalau yang terjadi adalah kemungkinan yang ketiga, bisa jadi Anda akan dibungkus tidak lebih terhormat dari mie instant. Sebab jika mie instant bisa bertempat di swalayan dan mall-mall di rak-rak yang bergengsi, tetapi ketika Anda yang terbungkus, kemungkinan yang terjadi adalah mendiami tempat yang sama sekali tidak semenyenangkan mall yang saya sebut tadi yang juga memberi manfaat ganda untuk Anda, selain belanja tetapi juga bisa membuat mata Anda bisa lebih tercuci. Dan hotel prodeo itu mungkin Anda tempati, meski tindakan Anda tidak masuk kategori korupsi. Sori, sedikit ngelantur.
Nah, saya mengatakan kita potensial dan layak mencurigai diri sebagai orang gila. Pertama, karena tadi awalnya kita sudah menyebut bahwa jika Anda merasa gila, itu layak dicurigai bukan? Dari sini, saya ingin jelaskan kenapa harus dicurigai. Karena saya perhatikan, orang yang memang kaya tidak akan pernah merasa kaya. Justru orang yang masih miskin atawa belum kaya yang sering merasa kaya untuk memuaskan diri, pening, mual-mual plus muntah-muntah (kok jadi seperti ini?)
Kedua, acap kita dengar dan mungkin  kita sendiri sepakati, dunia sekarang sudah gila. Perlu diingat, jika kita menyebut dunia sudah gila, maka itu menjadi penjelas juga isinya seperti apa. Pernyataan itu, dengan sendirinya sudah membuat kita mengiyakan bahwa kita adalah orang…? Tidak tega untuk saya sambung.
Maka, untuk menyembuhkannya? Kemungkinan yang ditawarkan yang sering kita lihat di koran-koran dan berbagai media, silakan asingkan orang-orang yang tidak waras. Tetapi, sudah sekian lama wacana tersebut digulirkan, terbukti belum berhasil karena justru penghuni rumah sakit jiwa lebih banyak orang yang diam saja terus-menerus, atau yang tertawa sendiri dengan cahaya mata yang sudah tidak ada. Sedangkan pelaku korupsi, penzina, pelaku kriminal dan lain sebagainya masih merajalela. Ini menjadi indikator, orang gila masih jauh lebih cerdas dari orang waras. Tegasnya, kalau orang waras lebih cerdas, tentu akan diketemukan cara ampuh untuk tangani orang-orang gila. Atau jangan-jangan memang benar kita semua sudah gila, termasuk yang menulis ini? Aha ! Ini obatnya, saya bisa mencurigai diri sendiri sebagai orang gila menjadi penjelas bahwa saya masih waras. Untuk Anda, silahkan curigai diri juga. Itu menjadi obat dengan sendirinya untuk mengobati ketidakwarasan.
Ini serius? Apakah saya siap dipertanggungjawabkan di pengadilan? Siap selama yang berada di pengadilan tersebut adalah orang yang berani mencurigai diri sebagai orang gila dan ada lisensi untuk itu, dengan begini saya tidak perlu was-was terjadi petaka, orang waras diadili orang-orang yang tidak waras seperti yang selama ini acap terjadi.

No comments:

Post a Comment