Tuesday, June 14, 2011

Dan ku ingin pulang





Ruangan ini mulai terasa sempit dan pengap, kehilangan semua keceriaan dan kebahagiaan serta aliran lembutnya yang biasanya terhembus di antara celah celah kecil jedela yang mulai berdebu karena jalan utama yang mulai macet sehingga jalan gang kecil depan rumah menjadi alternative para pengendara roda dua dan menebangkan debu.

Wanita muda itu berjalan lagi di depan rumah, dia berpakaian biasa mungkin akan pergi kepasar atau Cuma ke warung depan gang untuk sekedar membeli pecel tumpang . rambutnay bergelombang terawatt seperti biasa terurai bebas, entah kenapa dia selalu tampak cantik walau berpenampilan biasa, kaca mata nya memantulkan cahaya yang membuatku serasa melihatnya sedang menatap mantab depan dan seakan dia memiliki sebuah selubung akan dunianya sendiri, serasa dia memiliki sesuatu yang membuatku sangat tertarik dan memutuskan untuk menruh hati.

    Pagi yang sama, rutinitas yang sama, dan dia yang masih sama saja mampuh membuatku menjadwalkan setiap pagi dngan kopi pahit karena keluargakumemiliki gen  diabetes , menunggu wanita itu lewat,sekedar untuk menikmati auranya dan menikmati senyum tipisnya yang entahkenapa terasa tampak olehku walaupun sekilas dia terlihat memasang wajah datar, dia lewat dari kenan rumah menuju ke ujung gang disebelah kiri, menembus gang yangcukuplebar, sekitar dua meteran lebarnya dengan diringi kendaraan roda dua yang ikut seliweran di buru waktu.

    Pagi yang sama rutinitas yang sama, kali ini wanita itu menggandeng anak yang memakai kaos tim nas bernomer 17, sangat kontra dengan kulitnya yang putih, dan tubuhnya yang kurus, anak kecil itu berperawakan gendut dan berkulitsawo matang,entah itu anak siapa, anak wanita itu ? tiak mungkin,dia masih terlihat begitu muda memiliki anak, dan ilihat dariperhitunan biosistematika dan dari pohon filogen kecil atau hampir tidak mungkin ada kemungkinan kalau wanita itu dan anak kecil itu memiliki hubungan darah, tapi kembali lagi siapa yang tahu, bukankah itu hanya terpacu dari penampakan morfologi mereka saja, dan siapa tahu kalau anak ituadalah anak bawaan dari suami wanita itu yang menikahinya ketika sudah duda, tapiapakah wanita itu mau > wanita itu terlihat terlalu indah kalau disuruh menikah denganseorang duda, dan mungkin saja benar, wanita itu memiliki sisi kepolosan yang membuat semua kemungkinabisa terjadi, dan apa apa an ini, kenapa muncul banyak opsi dan persepsi mengenai wanita itu ?

    Hari yang sama, waktu yang berbeda, mala mini tidak seperti biasa secangkir kopi pahit, dan sebuah pemandangan yang biasanya aku nikmati di pagi hari, waniat itu berjalansendiri dari kiri ke kanan, berarti dia akan pulang, dia sendirian, dan jam sudah menunjukan pukul 10 malam, bukan hal yang biasa wanita itu lewat depan rumah selarut ini sendiri.

    Bagaimana kalau dia di jalan bakal kenapa napa? Atau mungkin ketemu perampok atau ketemu pmerkosa, mungkin saja kalau tidak keduanya takkanada ruginya, mungkiin bakal ketahuan di mana rumahnya, dimana dia tinggal, dan bagaimana dia menempuh pagi yang membuat hidupkuserasa begitu indah.

    Dengan menjaga jarak wanita itu ku iikuti, tak mungkinlah niat baikku bakal berujung di teriakinya penguntit, atau bhkan pemerkosa kalau terlalu dekat danmencolok, dan wanita it uterus berjalandengan tenang, dia memakai celana jeans dan kaos hitam serta ransel.

    Pagi yang sama, wanita itu tidak datang untuk mmperindah pagiku, dia mengingkarirtinitasnya yang sudah menjadirutinitasku juga slama 2 bulan ini, ada rasa ingin tahu kenapa, ingin rasanya keadaan wanita yang mmebuatku berhayaltidakjelasbelakangan ini.

    Apakah dia mengalami suatu hal yang embuatnyatidakkeluar daritumah kecilnya, rumah yang memiliki pekarangan keil yang banyak disini dengan bunga bunganmurahan yang terlihat segar, apakah dia sakit,atau mungkin sedang libur, seperti hari ini yang egitu libur dan senggang, karena begitu juga aku, memanfaatkan cuti tahunan yang sama sekali tidak kupakai di akhir tahun ini.

    Beberapa hari wanita itu tidak Nampak, sudah seminggu lebih 2 hari, dan sama saja, ketika dengan tnpa sadar waktu pulang kkerja mampir kerumah wanita itu sekedar untuk mengamati, dan sama saja, terlihat sepi, yang ada hanya taman kecil yang murah tapi terawatt.

Hei,apakah kamu masih ada atau memang sednag bepergiaan untuk waktu yang lama, atau kamu telah tertelan oleh bumi yang besar ini ? jangan menghilang.

    Pagi itu, kopi paahit tandas, hari minggu yang engangu di aal tahun, semua terasa ulai membosankan,rutinitas yang sangat membosankan. Pekerjaan kantor yang mulaimenjemukan, dan kopi pahit yang mulai benar benaar tawar.
    Bocah kecil itu berjalan sendirian manuju ujung gang, menuju jalan raya yang sama seperti saat ketika seharusnya wanita itu lakukan tiap hari, ada rasa ingin tahu, semacam kakuatan yang membawaku untuk menggerakan kakiku mengiku anak kecil itu, badan montoknya membuatnya tak mudah hilng ketika di ikuti.

    Di ujung gang, di pinggir jalan raya. Adasesuatu yang berbeda,jalanan menjadi sangat sepi, serasa ini benar benar hari minggu, tak ada kegiatan yang menonjol, atau mungkin kota ini serasa mati dalam sekejab. Anak kecil itu, dia berada di ujung jalan, berada di ujung jalan dengan seorang wanita, wanita itu ? kenapa dia disana, sejak kapan dia disana ?
Wanita itumuncul lagi, dia ada di ujung jalan, dia masih memiliki senyum yang sama, senyum yang tak terlihat, diamasih seperti memiliki selubung yang membuatku terhipnotise dan apa ini.

“hei, kemana saja kau ?”ucapku lirih.
“aku tak kemana mana, saudara saja yang beberapa hari ini tidak mengamatiku lagi seperti biasa” jawab wanita itu.
“kau tau ? kalauaku mengamatimu ?” tanyaku kaget.
‘tentu saja, karena begitu pula aku” ucapnya lirih, dan dia tersenyum. Senyum yang nyata nyata terlihat,bukan senyum tipis tetapi.

    Hei apa ini, telinga ku seperti ditulikan oleh suara yang sanggat keras dari sebelak kiriku, ada yang aneh setelah itu, rasanya pinggulku mati rasa, perutku, tanganku, dan tiba tiba muncul rasa pening yang sangat di kepala,seperti otakmu di remas oleh monster maha besar dan menjalar keleherku yang menjadi kaku, seperti tertarik oleh beban berat,seperti kehilangan kedali, bagian yang mati rasa tadiserasa nyeri, danmataku menghangat, seperti sesuatu akan kelua daridalamnya.

    “apa yang terjdi padaku?’ tanyaku lirih kepada wanita itu yang terlihat samar masih menyimpulkan senyum.
    “kini kau tak perlu merindukanku, karena kita akan selalu bersama” ucap wanita itu mantab.


Apa ini, darah naik dan menembus pembulu darah, rasanya membakar tubuhku, truk pertmnina telak meremekkan tubuhku, mmbuat tulanng igaku patah dn mencabik paru paru dan jantungku, merobek pancreas dan membuat tak ada yang berfungsi, tulang tengkorakku retak sampai hanya kulit kepala yang menjaga otak tidak bercecer, tapi darah tak mau berhenti keluar dari tujuh lubang di kepala,dan dua lubang lainnya, jangandi Tanya.

Renungan Sang Pemulung




Mungkin tak pernah kubayangkan sebelumnya, bahwa aku kini akan menjadi seorang pemulung. Pemulung sampah yang selalu berkelana dari satu tempat sampah ke tempat sampah yang lain. Dari satu onggokan ke kumpulan yang lebih besar dan lebih jorok mungkin. Sering, hanya karena sampah yang bagi sebagian orang tak ada gunanya atau malah menimbulkan kekotoran bahkan hama penyakit, aku berkelahi bahkan hingga meneteskan darah. Aku berpendapat bahwa semua sampah adalah rezeki Tuhan yang mengarah kepadaku. Aku harus mengambilnya. Tidak boleh menyia-nyiakannya barang secuilpun. Tapi mereka tidak ada yang tahu dan tidak akan pernah mau tau. Apalagi pemerintah? Cuih… muak aku melihat janji-janji mereka akan menyejahterakan kehidupan kami.

Kehidupan rakyat yang lebih kecil dari rakyat kecil tetapi punya semangat besar yang lebih besar dari para pembesar. Mereka hanya beruntung saja bisa sekolah. Coba nasib mereka sama seperti kami, menjadi pemulung sampah, aku yakin para pembesar dan pejabat itu akan mati kelaparan. Mereka tak akan mampu untuk hidup.
●renungan sang pemulung●
sebelum aku melanjutkan perenunganku bersama anda, ada baiknya anda mengetahui siapa aku? Dari mana aku dating? Dan kemana aku akan kembali?
Kenalkan! Namaku Qotif. Aku tak tahu mengapa aku diberi nama begitu oleh orang tuaku dulu. Yang penting orang memanggilku dengan panggilan itu. Aku sih enjoy-enjoy saja. Ngapain ngurusin nama? Masih banyak yang harus kuurusi dan urusan itu lebih penting dari sekedar nama. Aku dilahirkan di desa Khayyal di dataran Ananiyah. Sebuah desa dataran yang kini dipenuhi oleh bangunan-bangunan tinggi dan menjulang, tempat aku biasa mengais rezeki dari limbah-limbah mereka. Dataran yang terkadang menjadi tempat tidurku bersama istriku dan anakku satu-satunya. Lho? Aku punya anak tho? Ya iya lah. Walaupun pemulung, aku masih mempunyai tanggung jawab. Cintaku pada anak dan istriku senantiasa kubawa dalam setiap pemulunganku terhadap sampah-sampah yang berserakan dan bertumpukan disetiap limbah-limbah pabrik dan rumah.
Kehidupanku dari dulu hingga sekarang tak berubah-ubah. Semenjak pemerintahan Presiden pertama hingga kini yang ketujuh, tak juga berubah-ubah. Maklum yang namanya pemerintah kan kerjanya Cuma memerintah bukan diperintah. Jangan pernah berharap rakyat kecil akan dapat memerintah pemerintah. Pemerintahlah yang berkuasa untuk memerintah. Namanya aja pemerintah. Umurku 101 tahun. Lebih tua sekitar 30-an tahun dari negeriku sendiri yang tak pernah belajar dewasa walaupun umurnya sesungguhnya telah tua. Istriku? Telah berumur 99 tahun. Umur yang kata orang merupakan angka keberuntungan akan tetapi tak ada keberuntungan juga yang kami rasakan selain beruntung Tuhan belum mau memanggil kami kembali kepangkuannya. Anakku sendiri berumur 70-an. Ga’ tahu jelas aku umurnya yang pasti, karena dulu melahirkan ga’ lihat-lihat umur. Lahir aja bersyukur. Apa lagi lahirnya Cuma dibawah kolong jembatan. Ya aku bersyukur anakku satu-satunya ini dapat menjadi generasi yang baik yang mampu meneruskan usahaku, yaitu memulung sampah. Aku tak tahu apa jadinya sampah jika tak ada pemulung? Aku tak tahu, apakah para pejabat pemerintah atau para penguasa akan mau mengambilnya jika sampah tersebut telah menumpuk karena kami tidak ada? Bah…. Memungut sampah ketika gotong royong didepan rumahnya aja tidak pernah ikut kurasa, bagaimana pula mau memungut sampah didaerah perkantoran. Dengan alas an gengsi mereka akan menyuruh cleaning service untuk membersihkannya. Uh…..pening aku memikirkan nasib mereka seandainya mereka seperti aku. Ah…mengapa pula aku memikirkan mereka? Belum tentu dan pasti mereka tidak memikirkan nasibku? Nasib…..nasib…..
● renungan sang pemulung ●
rumahku kini tak ada lagi. Seluruh rumah kami, para pemulung dan pengemis telah dibersihkan pemerintah. Tak tahu entah kemana akan tidur. Emperan-emperan toko telah dipagar. Artinya, kami akan tidur dengan beratapkan langit bertikaikan bumi. Sebuah rumah yang luas. Lebih luas dari rumah pengusaha dan menteri yang kini menjadi orang terkaya di indonesia.
Malam telah kelam. Hujan turun deras. Kami bertiga kini kedinginan. Begitu menusuk. Tak ada lagi daging yang melekat dalam diriku yang bisa menghangatkan badanku. Kulihat istriku, ia juga begitu. Anakku, juga begitu. Dengan tulus, kami bertiga saling berpelukan. Berusaha untuk saling menghangatkan. Seluruh kehangatan yang kami keluarkan, takluk dengan dinginnya air yang terus turun bagaikan air aqua yang meluap dari botolnya. Tak ada yang mampu untuk menampungya.
Hus…………………….
Sebuah ombak besar dating dari belakangku. Begitu besar-begitu kuat. Hingga aku tak kuat menentangnya. Aku terbawa arus. Begitu juga istriku dan anakku. Aku merasakan kegelapan yang sangat.
● renungan sang pemulung ●
esok paginya kulihat fotoku masuk Koran. Beserta istri dan anakku. Begitu indah begitu rukun. Judul yang tertera diatas foto kami adalah  PULUHAN KORBAN BANJIR MASIH TERLANTAR DALAM KERAMAIAN

Wednesday, June 1, 2011

CARA AMPUH MELAWAN POCONG PAOK

Mungkin awalnya ane rada-rada bete tapi lama kelamaan ane jadi terbiasa dengan kebetean itu....
dan dengan dorong saudara ane untuk shering tentang kehidupan medan, mereka blang medan it kota yang spektakuler ... PPRREEEEETTTTTT dari china kali, mungkin sebagaian orang akan bilang  "ya" tapi
untuk ane pribadi berkata "TIDAK", alesannya setiap ane naik motor untuk jalan-jalan pasti macet trus...KANCUT !

, kalian pasti sudah tau donk yang namanya KUNTILANAK....yap benar sekali dya adalah mahkluk halus yang sangat seram.... dengan rambutnya yang panjang seperti model shampoo sunslik,
emm ada 1 lagi setan yang membuat gwe bisa ngibrit sana-sini dan berteriak histeris
LOOONNNTOONNNGGG !!! LOOONTONNNGGG !! YAP dya adalah POCONG entah kenapa mahkluk yang satu ini sangat seram dan sangat di takuti ??!! padahal untuk menaklukan pocong ini sangatlah mudah... dengan cara dya berpakaian aja udh kumel, di bungkus kya lontong, tangannya diiket, kaki diikiet dan semua serba diiket so gwe pnya cara ampuh untuk menaklukan setan ini apa lagi kalaw di keadaan tak terduga....
gini kalaw secara tiba-tiba pocong hadir di hadapan anda.

Cara 1. janganlah anda berlari lebih cepat dari pada si pocong tapiii LARI LAH LEBIH CEPAT DARI PADA TEMAN ANDA...!!!


Cara
2. Apa bila anda sedang berada di gunung dan terdesak di jalan buntu, jurang misalnya... kemudian, diantara pilihan extrim belakang jurang, depan pocong, disini anda punya 2 pilihan... nah biasanya orang bego lebih memilih untuk lompat ke jurang dan hingga pada akhirnya orang bego ini mati sia-sia. TAPII klaw anda pintar dan memiliki tehnik jago menggocek lawan di permainan bola, pasti anda akan selamat ! anda bisa saja menggocek pocong itw dengan tekniknya cristiano ronaldo, hingga pada akhirnya pocong itw tergocek anda berada di belakang pocong itw lalu kabur dengan kecepatan lari atlit maraton.WAW....

Cara
3.dan apa bila anda mau balas dendam dengan pocong itw karna sudah menakuti anda, anda bisa juga menendang pantat si pocong dengan tendangan ala " bambang sunarso ", tunggu itw sich bokapnya fanya.... maksud gwe " bambang pamungkas ! " anda bisa menendang dengan kekuatan santai
karna si pocong jga termasuk setan yang cuma modal muka abstrak doank so pas anda tendang sedikit pasti si pocong bakalan jatuh terguling-guling kedalam jurang dan kemudian penonton bersorak : GGOOAALLLL !!! DAN SCORE ANDA BERUBAH MENJADI 1-0 . seru kan ?

selamat mencoba....

Ciri-ciri wanita berhasrat sex tinggi



BERANI BERKATA TIDAK
Seorang yang menyukai seks tak segan untuk berkata tidak pada pasangannya yang mengajak bercinta. Ketika mereka lebih ingin membaca buku, istirahat, atau tidur, daripada bercinta, mereka pun tak segan mengakuinya. Wanita yang tidak pernah berkata tidak untuk seks, walau sedang tidak mood, justru tidak pernah juga berkata “ya” secara penuh. Artinya mereka tidak pernah ingin benar-benar bercinta.

EGOIS DALAM BERCINTA
Siapa saja yang menyukai seks tentu mengetahui dengan pasti apa yang diinginkannya, dan apa yang menyenangkannya. Ia juga cenderung mengendalikan permainan, dengan mengatakan kepada pasangan, hal-hal yang menggairahkannya. Dengan begitu, ia akan terlihat egois di tempat tidur.

FLEKSIBEL
Maksudnya bukan tubuhnya yang fleksibel melakoni posisi bercinta yang jumlahnya seribu satu macam. Pikiran merekalah yang fleksibel. Mereka tidak pernah menentukan syarat-syarat sebelum bercinta, misalnya harus di kamar, dengan lampu remang, atau hanya bercinta dengan posisi misionaris, pria di atas wanita. Mereka cenderung menjauhi seks yang rutin.

LEBIH BERGAIRAH
Lagi-lagi tidak hanya bergairah dalam arti seks. Wanita-wanita penyuka seks akan dengan sendirinya terlihat bergairah dalam menjalani apapun. Mereka selalu mempunyai energi yang cukup untuk berpenampilan menarik atau memasak/mencari makanan kesukaan, cenderung rajin memanjakan lidah, dan lain-lain.

KONSENTRASI
Menikmati seks mutlak memerlukan sebuah konsentrasi pikiran. Seperti layaknya “menyimpan” pikiran soal rumah tangga di rumah, ketika tengah bekerja di kantor. Seperti itu pula seks. Wanita penyuka seks mahir “membagi” pikirannya seperti itu. Ketika bercinta, mereka dapat dengan pandai menyimpan segala kekhawatiran yang sedang melandanya.